SELAMAT DATANG/WELCOME/SUGENG RAWUH








SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HABIB AMIN NURROKHMAN(HANURO) MARI WUJUDKAN INDONESIA JAYA DAN BERADAB TAHUN 2049-2054

Sabtu, 17 September 2011

Antara Awal dan Akhir...

ANTARA AWAL DAN AKHIR
Oleh : Habib Amin Nurrokhman (HANURO)

Sebuah syair lagu yang berbunyi “Kau yang berjanji kau yang mengingkari, Kau yang memulai kau yang mengakhiri” nampaknya sangat pantas dengan kondisi bangsa Indonesia dewasa ini,Kalau boleh dikata secara “gampangan” orang yang mampu bermain atau yang bias dikatakan hidup secara manusiawi adalah golongan orang-orang atas,dimana kesjehateraan kemakmuran masih menjadi mimpi disiang bolong bagi kebanyakan masyarakat kita,para elit kita terlalu asyik dengan urusan mereka masing-masing sampai terlena dengan tugas dan amanah yang seharusnya mereka emban yaitu mensejahterakan rakyat.


Mereka mungkin terlupa terhadap janji-janji mereka katika berkampanye mengais-ngais suara dan belas kasihan rakyat untuk memilih mereka, tapi seketika terlena terhadap janji awal mereka dan kekuasaan yang mereka miliki justru menjadi akhir dari perjuangan mereka untuk rakyat.Hampir semua orang idealis yang ketika mau dipilih berteriak kencang menyuarakan kepentingan rakyat,namun ketika duduk dikursi empuk pemertintahan tiba-tiba “amnesia” terhadap apa yang telah mereka katakan.
Seiring dengan era-globalisasi yang kian dahsyat muncullah pergolakan aksi masa yang kian menghebat bahkan seolah-olah tak bisa dibendung, Kemerdekaan mengemukakan pendapat semakin terlihat dengan adanya media jejaring social di internet seperti facebook dan twitter.Lihat saja kasus Mensos Salim Assegaf Al-Jufri yang mobilnya memasuki jalur busway dan menjadi bahan pembicaraan khalayak ramai di twitter,akhirnya sang menteri pun mendatangi Mapolsekta wilayah tersebut untuk meminta maaf dan minta ditilang,walaupun diketahui kemudian bahwa Pak Kapolsek tidak berani “menilang” pak menteri.
Kasus berikut yang mendapat reaksi facebooker adalah kasus Bibit-Chandra yang terjadi sebelumnya dan kasus Markus dengan Seorang pembongkarnya yaitu Susno Duadji. Bibit,Chandra, dan Susno sampai mendapat dukungan dari ratusan ribu bahkan jutaan facebooker yang mungkin merupakan representasi rakyat atukah seolah-olah itulah DPR facebooker yang benar-benar mewakili rakyat.
Kasus demi kasus dari kelas teri hingga kelas kakap terus muncul ke permukaan,satu-persat, namun satu-persatu juga tenggelam bak ditelan bumi,nampaknya ada sebuah ironi ataupun kesengajaan dalam setiap kasus baik saling menutupi,melindungi,pencitraan public,sampai pemfitnahan atas nama kebenaran dan kepentingan Negara.
Kita sebagai rakyat jelata tentunya berharap bahwa para penguasa dalam bidang eksekutif,legislative,maupun yudikatif dapat berbuat jujur dan seadil-adilnya,karena satu-satunya harapan adalah ditangan mereka kecuali jika Tsunami besar kembali menerpa negeri ini meluluh-lantakan dan membunuh semua manusia di negeri ini.
Fase ini seharusnya menjadi momentum yang pas,untuk mengembalikan citra semua lembaga Negara yang sudah terkesan bobrok dan amburadul,namun apabila semua orang yang berkuasa atau sekadar berada dilingkungan kekuasaan sudah tidak jujur bahkan saling menutupi,maka mustahil kebanaran dan keadilan akan berdiri tegak dinegeri yang bernama Indonesia ini.
Jadi hanya ada dua pilihan bertaubat atau Lanjutkan kejelekan dan kemungkaran,apabila kita mau bertobat saling mengintrospeksi diri tanpa menyalahkan satu sama lain,bukan tidak mungkin inilah awal kebangkitan kita menuju bangsa yang beradab,maju dan mandiri terlepas dari segala cengkeraman asing yang masih terasa begitu kuat di Negara ini. Namun,apabila kita tidak ambil momentum ini sebagai kebangkitan masal. Justru dijadikan sebagi alat untuk mempertahankan status quo,melindungi yang munkar, maka mungkin saja negara Indonesia yang Gemah ripah loh jinawi itu,akan diluluh lantakan dengan bencana yang Super Maha Dahsyat ratusan bahkan ribuan kali Tsunami Aceh,maka marilah kita bertaubat memperbaiki kebobrokan sistemik yang jauh lebih parah dari kasus Century yang katanya juga sistemik.

Sekian……………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar