SELAMAT DATANG/WELCOME/SUGENG RAWUH








SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HABIB AMIN NURROKHMAN(HANURO) MARI WUJUDKAN INDONESIA JAYA DAN BERADAB TAHUN 2049-2054

Selasa, 19 Oktober 2010

BIARKAN RAKYAT MEMILIH..............

Bismillahirrohmanirrohim,Allohumma sholli wasallim ‘ala sayyidina Muhammad wa’ala alihi waashabihi ajma’in,Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memelihara dan mengijinkan NKRI masih hidup,masih terukir dalam nama-nama bangsa-bangsa didunia.Indonesia adalah sebuah Negara kaya raya yang seluruh rakyatnya belum pernah merasakan kenikmatan dan merasakan kekayaan negeri yang katanya merupakan negeri kolam susu ini.

Negara yang telah berusia lebih dari 65 tahun telah banyak melewati dinamika politik yang merupakan proses pendewasaan menuju Negara yang memiliki kedewasaan dalam bersikap,setiap 5 tahun sekali pada umumnya Negara ini menyelenggarakan sebuah pesta akbar demokrasi atau pemilu baik legislative,presiden,bahkan pemilihan kepala daerah juga dilaksanakan secara langsung dinegeri ini,belum lagi pemilihan kecil-kecilan dari pemilihan kepala desa,ketua rt,ketua rw hingga ili-ili(pengatur air diirigasi kampong) juga dipilih melalui pemilihan langsung,singkat kata negeri ini benar-benar negeri Pemilu.

Tak terhitung begitu banyak uang rakyat yang digelontorkan untuk membiayai pesta demokrasi yang kata Undang-undang Luber dan Jurdil ini,baik dari APBDes,APBD,maupun APBN,triliyunan rupiah disebar ke pelosok daerah untuk membiayai pesta demokrasi ini,pada tulisan kali ini saya akan berbicara tentang pemilihan yang ‘agak gedhe’ yaitu legislative,pilkada,hingga presiden dengan sedikit membandingkan pada kultur masyarakat ketika pilihan langsung kecil-kecilan seperti Pilkades.
Biasanya begitu memasuki musim pemilu ada beberapa pihak yang sangat senang dan beberapa pihak yang sangat sedih,diantara mereka yang sangat senang adalah para botoh,penjudi,konveksi,percetakan,hingga anggota KPU dan Panwas(bisa senang bisa sedih),dan beberapa pihak lain yang memanfaatkan pemilu sebagai ajang cari untung.Ketika para calon mulai muncul para botoh berseliweran kesana kemari mencari sang calon memberi dukungan tapi juga minta imbalan berupa uang meskipun secara terang-terangan maupun tidak secara terang-terangan,payahnya banyak diantara mereka yang hanya merupakan penjilat semua calon didatangi didukung dimintai uang transport,pada akhirnya mereka berlepas diri dari semua calon.Na’udzubillahimindzalik…………
Ketika Masa kampanye tiba,sang calon berlomba-lomba untuk berkampanye berteriak-teriak,mengumpulkan massa,memohon do’a restu,bahkan bagi-bagi dhuwit dan sembako pun dilakoni hanya demi untuk memenangi sebuah pemilihan,indikasi ini sebenarnya terlihat dari tingkat peredaraan uang yang PASTI naik ketika musim pemilihan…hahaha.Sayangnya kita semua sudah terbiasa dengan keadaan semacam ini sehingga tidak pernah gotrak tatkala kejadian ini berulang kali terjadi.


Menelisik asal-muasal tradisi ini sebenarnya jelas,hampir disemua pilkades khususnya didaerah saya selalu ada ajang bagi-bagi dhuwit dari para calon untuk pemilih agar memilih mereka,ya budaya KKN semacam ini memang sudah sangat melekat hampir diesluruh calon pemimpin kita dan yang huga merupakan kebanyakan dari rakyat kita.
Kita semua lupa,kita semua buta bahkan mungkin termasuk saya bahwa tradisi ini amat membahayakan bagi keberlangsungan kehidupan bangsa kita,payahnya semua berkilah semua mencari celah untuk melegalkan tindakan illegal mereka,dengan persekongkolan missal yang saling menutupi,semua pasti bilang sok suci semua bilang tidak melakukan apa-apa,semua pakai dalil-dalil agama untuk “diperjual belikan” dan semua adalah pembohong dan pembual besar,mana ada lagi sosok sebersih Hatta,Sekesatria Soekarno,Se Karisma Gus Dur,Seteguh Mahatma Gandhi,mana ada sosok seperti itu lagi ???
Kalau dulu Soekarno mau beli gula aja tidak ada uang sekarang,mana ada anggota DPR miskin,semua pakai batik mahal,semua pakai baju mahal,bandingkan dengan soekarno ??? Ya,memang tidak semua,saya setuju memang tidak semua.
Sekarang mau bicara hasil,dari pemilu ke pemilu dari 5 tahun ke 5 tahun kemudian,semua sama semua hancur bahkan tambah bobrok tambah amburadul,bukanya kufur nikmat,hanya saya berkeinginan semoga yang membaca tulisan ini dan kebetulan pejabat public hasil produk yang saya ceritakan tadi segera sadar dan memperbaiki kesalahan mereka dengan bekerja giat untuk rakyat.
Pilihan akhir terserah rakyat yang memilih apakah mereka mau mempertahankan tradisi bobrok ini atau mereka akan menolak segala macam wuwuran,karena mereka telah benar-benar dewasa dan mengerti benar mana calon yang layak memimpin mereka dan mana calon-calon biadab yang hanya ingin cari untung dengan mengobral janji,apa tidak cukup bencana Tsunami Aceh menjadi pelajaran bagi mereka ? Apa tidak cukup gempa jogja,Padang dan bencana-bencana lain sebagai pelajaran bagi mereka ? Apa mereka ingin pulau jawa ditenggelamkan ?,na’udzubillah…
Kalau rakyat mau memilih dengan cermat bukan karena dhuwit insya Allah Desa ini,Kabupaten ini,Provinsi ini,Negara ini akan segera sejahtera,namun apabila mereka tidak segera baertaubat tunggulah azab Allah SWT yang amat pedih.Saya juga sikap masyarakat yang pandai mencari alasn untuk melegalkan tindakan illegal ini dengan upaya silat lidah mereka,saya menjadi su’uszon kemana ilmu agama mereka yang didapat bertahun-tahun dari guru ngaji mereka ketika masih usia sekolah ?.Disinilah saya melihat fungsi kiyai kampong yang kata Gus Dur dijuluki sebagai kiyai tandur yang tidak boleh diutak-atik untuk urusan politik dan urusan rebutan kursi lainya.

Beliau-beliau ini harapan kita untuk mengajari yang bener buat masyarakat kita,mana yang haq dan mana yang batil,karena saya 1000 persen yakin dengan kompetensi mereka dibidang keagamaan dan untuk mendidik masyarakat desa tempat mereka bertempat-tinggal.Kalau kita mau berusaha dan yakin akan pertolongan Allah insya Allah kita akan dipermudah jalanya oleh Allah SWT dalam mengusahakan perbaikan ini.Dahulu Kanjeng Nabi Muhammad SAW berjuang sendiri lalu ada beberapa sahabat yang masuk islam menyokong beliau dan akhirnya dakwah beliau tersebar hingga seluruh dunia,Soekarno,Mahatma Gandhi juga begitu hanya ruang lingkup mereka sebatas pada masalah kemerdekaan bangsanya ataupun jika lebih hanya sedikit saja.
Bermodal pada keyakinan “Jaal haqqa wazahaqqal batil innal batila kanaa zahuqo”.Insya Allah kita akan mampu merubah nasib kita sendiri bangsa Indonesia menjadi Negara yang benar-benar Gemah Ripah loh jinawi tata tentrem kerta Raharja,Baldhatun Thoyyibatun warobbun ghofur……

Oleh : Habib Amin Nurrokhman (Hanuro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar