Assalamu'alaikum Wr Wb....
Allohumma sholli wasallim 'ala sayyidina Muhammad....
Saudaraku yang budiman,
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penduduk terbesar nomer empat didunia adalah negara TERKAYA DIDUNIA yang memiliki berjuta-juta potensi untuk dikembangkan,namun sayang seribu sayang belum sempta rakyat negeri ini merasakan kemakmuran dan kesejahteraan,Tangan-tangan jahil para anak bangsa yang kebetulan punya kekuatan dan kesempatan untuk menentukan arah bangsa ini membuat kita asing dengan yang namanya kemerdekaan sejati.
Yang terjadi hingga saat ini adalah kemerdekaan semu dengan janji segudang yang tak kunjung terealisasi,Rakyat hanya dibuai ketika pemilu dan ditelantarkan setelah pemilu,dengan segala taktik busuk oknum penggembira pemilu yang hanya mengincar kepentingan sesaat tapi membuat rakyat makin melarat bahkan sekarat.
Banyak orang yang membandingkan Indonesia dengan negara lain,kenapa kalau di Belanda yang " maaf" pelacuran dilegalkan tak kunjung diterpa bencana,sedangkan kita yang katanya negara agamis sering sekali diterjang bencana ??
Jawabanya sebenarnya dapat kita temukan pada hati nurani kita.
Apakah budaya money politic yang mirip suap itu bukan tergolong kemaksiatan berat,apalagi dikerjakan secara ramai-ramai bahkan dengan bangga ?
Apakah budaya KKN,mabuk,pelacuran tidak marak di Indonesia,bahkan dilakukan oleh para pemimpinya ?
Apakah negeri ini negeri yang tahu balas jasa dengan para leluhur bangsa ?
Apakah para pemimpin kita sudah melaksanakan amanhnya,ketika di DPR mereka tidak mau hadir bersidang dan tidur diruang sidang ?
Apakah aparat kita sudah melaksanakan kewajiban dengan benar,sementara hakim,polisi,jaksa,bahkan sipir kita sangat mudah disuap ?
Apakah maaf 'Ulama-ulama kita sudah benar-benar duduk pada kewajibanya dan tidak ikut dalam kegiatan dukung mendukung calon dalam percaturan politik ?
Dan yang terakhir apakah saya dan anda sebagai rakyat sudah melaksankan kewajiban sebagai rakyat dengan baik,kita berperilaku jujur,tidak suka ber-KKN,dll ???
Ya,yang tahu jawabanya adalah anda sendiri,lalu kalau jawaban anda sama dengan saya,apakah anda rasa negeri ini tidak pantas mendapat teguran dari Tuhan ? sebagai wujud rasa cinta Tuhan pada kita semua,sehingga Tuhan memberi teguran bagi kita untuk berbuat lebih baik?
Apakah masih akan kita sia-siakan waktu kita ini dengan terus menumbuhsuburkan kemaksiyatan ?
Ibarat penyusunan proposal saya kira negeri ini sudah memenuhi banyak syarat untuk dikirimi sebuah peringatan,agar penduduknya sadar.
Tapi,saya juga ingin mengucap Alhamdulillahirobbil'alamin,bahwa negeri ini masih memiliki segolongan orang yang benar-benar jujur dan indah pekertinya,kebanyakan dari mereka adalah "Ulama kita,para pemuka agama kita yang masih mampu bersikap arif dalam "Zaman edan" seperti saat ini,Mungkin,karena merekalah Allah tidak menenggelamkan negara kita kedasar bumi,karena mereka adalah para pencari keridhoan Tuhan,mereka adalah hamba-hamba yang sholeh dan tidak mengikuti pusaran arus yang bobrok.
Semoga dengan tulisan ini dapat meningkatkan kesadaran kita untuk memperbaiki diri,bagi kebaikan kita bersama dan untuk negeri Indonesia tercinta.
Ilahi Anta Maqshudi wa Ridhoka mathlubi, a'thini mahabbataka wa ma'rifataka.....
Allohumma sholli wasallim 'ala sayyidina Muhammad....
Saudaraku yang budiman,
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penduduk terbesar nomer empat didunia adalah negara TERKAYA DIDUNIA yang memiliki berjuta-juta potensi untuk dikembangkan,namun sayang seribu sayang belum sempta rakyat negeri ini merasakan kemakmuran dan kesejahteraan,Tangan-tangan jahil para anak bangsa yang kebetulan punya kekuatan dan kesempatan untuk menentukan arah bangsa ini membuat kita asing dengan yang namanya kemerdekaan sejati.
Yang terjadi hingga saat ini adalah kemerdekaan semu dengan janji segudang yang tak kunjung terealisasi,Rakyat hanya dibuai ketika pemilu dan ditelantarkan setelah pemilu,dengan segala taktik busuk oknum penggembira pemilu yang hanya mengincar kepentingan sesaat tapi membuat rakyat makin melarat bahkan sekarat.
Banyak orang yang membandingkan Indonesia dengan negara lain,kenapa kalau di Belanda yang " maaf" pelacuran dilegalkan tak kunjung diterpa bencana,sedangkan kita yang katanya negara agamis sering sekali diterjang bencana ??
Jawabanya sebenarnya dapat kita temukan pada hati nurani kita.
Apakah budaya money politic yang mirip suap itu bukan tergolong kemaksiatan berat,apalagi dikerjakan secara ramai-ramai bahkan dengan bangga ?
Apakah budaya KKN,mabuk,pelacuran tidak marak di Indonesia,bahkan dilakukan oleh para pemimpinya ?
Apakah negeri ini negeri yang tahu balas jasa dengan para leluhur bangsa ?
Apakah para pemimpin kita sudah melaksanakan amanhnya,ketika di DPR mereka tidak mau hadir bersidang dan tidur diruang sidang ?
Apakah aparat kita sudah melaksanakan kewajiban dengan benar,sementara hakim,polisi,jaksa,bahkan sipir kita sangat mudah disuap ?
Apakah maaf 'Ulama-ulama kita sudah benar-benar duduk pada kewajibanya dan tidak ikut dalam kegiatan dukung mendukung calon dalam percaturan politik ?
Dan yang terakhir apakah saya dan anda sebagai rakyat sudah melaksankan kewajiban sebagai rakyat dengan baik,kita berperilaku jujur,tidak suka ber-KKN,dll ???
Ya,yang tahu jawabanya adalah anda sendiri,lalu kalau jawaban anda sama dengan saya,apakah anda rasa negeri ini tidak pantas mendapat teguran dari Tuhan ? sebagai wujud rasa cinta Tuhan pada kita semua,sehingga Tuhan memberi teguran bagi kita untuk berbuat lebih baik?
Apakah masih akan kita sia-siakan waktu kita ini dengan terus menumbuhsuburkan kemaksiyatan ?
Ibarat penyusunan proposal saya kira negeri ini sudah memenuhi banyak syarat untuk dikirimi sebuah peringatan,agar penduduknya sadar.
Tapi,saya juga ingin mengucap Alhamdulillahirobbil'alamin,bahwa negeri ini masih memiliki segolongan orang yang benar-benar jujur dan indah pekertinya,kebanyakan dari mereka adalah "Ulama kita,para pemuka agama kita yang masih mampu bersikap arif dalam "Zaman edan" seperti saat ini,Mungkin,karena merekalah Allah tidak menenggelamkan negara kita kedasar bumi,karena mereka adalah para pencari keridhoan Tuhan,mereka adalah hamba-hamba yang sholeh dan tidak mengikuti pusaran arus yang bobrok.
Semoga dengan tulisan ini dapat meningkatkan kesadaran kita untuk memperbaiki diri,bagi kebaikan kita bersama dan untuk negeri Indonesia tercinta.
Ilahi Anta Maqshudi wa Ridhoka mathlubi, a'thini mahabbataka wa ma'rifataka.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar