SELAMAT DATANG/WELCOME/SUGENG RAWUH








SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HABIB AMIN NURROKHMAN(HANURO) MARI WUJUDKAN INDONESIA JAYA DAN BERADAB TAHUN 2049-2054

Selasa, 23 Februari 2010

GITU YA GITU TAPI MBOK YA JANGAN BEGITU

GITU YA GITU TAPI MBOK YA JANGAN BEGITU
Oleh : Habib Amin Nurrokhman

Artikel : Mencermati degradasi moral remaja kita

Teman-teman Visi Indonesia Maju(VIM) 2036 yang saya hormati,pada kesempatan ini ingin kucurahkan isi hatiku tentang penurunan moral yang dihadapi bangsa Indonesia tercinta,mungkin tulisan saya ini bias dianggap seperti kritikus sastra yang mampu menunjukkan mana puisi yang baik dan mana puisi yang jelek tapi tidak bias membuat puisi. Namun, dalam lubuk hatiku yang paling dalam ini merupakan jalan yang terbaik yang harus ditempuh Pemerintah Republik Indonesia bagi kelangsungan kehidupan bangsa yang bermoral dan berkualitas.
Menghayati amanat UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3 yang berbunyi :“Negara menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Sudah semestinya pendidikan nasional Indonesia diarahkan menuju pembangunan mental dan akhlak mulia bukan pada pembangunan materi dengan dijejali pelajaran yang matrealistik dan ambisius tanpa memperhatikan akhlak.
Pembangunan hendaknya dipahami sebagai pembangunan mental bukan pembangunan fisik,yang harus dibangun adalah mental jama’ahnya bukan bentuk fisik Masjid atau tempat ibadah lainya. Sementara yang terjadi di negeri ini yang terus dibangun adalahnya fisiknya dimana olahraga diurusin oleh para pejabat dan Jendral sedangkan mental diabaikan.Pelajaran IPA sangat digadang gadang dengan OLIMPIADE sedangkan pelajaran IPS dianggap pelajaran kampungan. Laborat Fisika dan KIMIA dibangun megah dengan dana milyaran sedangkan laborat sosiologi hanyalah mimpi. Bahkan situs sejarahpun tidak diurusi, kita benar-benar lupa atau sengaja melupakan kata-kata Bung Karno “ Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Hasilnya betul-betul sangat mengecewakan bukan hanya mental kita yang terpuruk tapi juga fisiknya. Contohnya olahraga kita yang ternyata makin terpuruk, sepakbola kita yang kalah telak bahkan oleh tim kelas teri sekelas Negara Laos. Tawuran antar remaja karena ketidakadilan dan lain sebagainya. Itu dikarenakan mental kita yang semakin bobrok, kerena semua diukur dengan materi !.
Sedangkan mahasiswa-mahasiswa jenius yang kita banggakan dengan juara Olimpide dunia, teknokrat,pemikir ulung dll. mereka semua pergi keluar negeri mencari gaji yang lebih besar dibanding membangun negeri ini, entahlah !,Apakah kata-kata lebih baik hutan batu dinegeri sendiri lebih enak disbanding hujan uang dinegeri orang hanya retorika dan isapan jempol belaka…..???
Sungguh tragis, sudah sepatutnya kita sadar diri,introspeksi dan membetulkan kesalahan kita. Wahai Mendiknas arahkanlah negeri ini ke Pembangunan Ketakwaan bukan materi sehingga kemajuan IPTEK yang kita capai akan bermanfa’at bagi seluruh ummat diseluruh penjuru dunia.
Orang-orang marginal seperti saya hanya bisa berdoa ditengah heningnya malam “Ya Allah berilah kami keikhlasan terhadap semua ini, kami yakin engkau adil terhadap semua hambamu, meskipun kami miskin harta tapi kami masih punya perasaan dan nurani, dan mimpi besar tentang negeri ini semoga menjadi negeri yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur”.