SELAMAT DATANG/WELCOME/SUGENG RAWUH








SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HABIB AMIN NURROKHMAN(HANURO) MARI WUJUDKAN INDONESIA JAYA DAN BERADAB TAHUN 2049-2054

Selasa, 13 September 2011

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BUAT SEMINAR


                                MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN BILOGIS DAN PERSEPTUAL ANAK DAN IMPLIKASINAYA DALAM KBM








           Oleh:
               Habib Amin Nurrokhman
            K7111079

                                                                     

                 PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
                    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
           FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
               UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA




KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang masuk dalam Mata Kuliah Dasar Keguruan di perguruan tinggi.
            Diharapkan makalah ini dapan menjadi salah satu sumber pembelajaran dan bahan diskusi bagi mahasiswa serta pembaca pada umumnya menyikapi masalah perkembangan peserta didik.
            Ucapan terimaksih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendorong tersusunya makalah ini, khususnya kepada beliau Dr.H.Y Padmono yang sebagai dosen pembimbing mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah mendorong dan memotivasi kami demi terselesaikanya makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam makalh ini masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan peran aktif dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi peningkatan kualitas makalah ini di masa mendatang.


                                                                                       Kebumen, 10 September 2011


                                                                                       Penulis
















BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
          Dalam dunia pendidikan dewasa ini yang menjadi fokus perhatian adalah peserta didik, baik ditingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, apabila kita kaji dengan cermat dan penuh antusiasme bahasan ini akan terasa sangat menarik.
            Sebagai mahasiswa calon guru, sangat penting rasanya untuk mempelajari dan tidak berhenti untuk menggali dan berdiskusi tentang perkembangan peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH
          1. Apa kegunaan mempelajari mata kuliah perkembangan peserta didik ?
            2. Berapa besar pengaruh faktor hereditas dan lingkungan pada anak ?
            3. Apa perbedaan antara perkembangan fisik dan perseptual ?
            4. Apa implikasi masalah-masalah yang diuraikan dalam makalah pada KBM
                di sekolah dasar ?

C. TUJUAN
          Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran aktif dan mandiri bagi mahasiswa, khusunya mahasiswa PGSD kampus VI Kebumen, diharapkan pembaca dan peserta diskusi mampu menyerap dan saling bertukar pendapat serta menguasai pokok bahasan perkembangan peserta didik khsusnya mengenai faktor hereditas, faktor lingkungan, perkembnagan fisik dan perceptual anak, serta implikasinya bagi KBM khusunya bagi anak-anak usia sekolah dasar.











BAB II
PEMBAHASAN

D
alam mewujudkan sebuah pendidkan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan zaman,sudah semestinya  aspek perkembangan peserta didik menjadi suatu hal yang harus dikaji secara lebih mendalam,beberapa topik aktual yang menyangkut perkembangan peserta didik diantaranya adalah : hakikat perkembangan anak didik, perkembangan biologis dan perceptual anak, perkembangan bahasa,memahami motivasi anak, perkembangan sosial dan kepribadian, dan lingkungan perkembangan anak.
            Namun, pada kesempatan ini penulis mengkhususkan isi makalah pada topik Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak. Topik ini sangat menarik untuk dikaji karena merupakan salah satu aspek yang penting dalam memberikan pendidikan bagi anak, untuk itu marilah kita ikuti bersama uraian berikut, semoga bermanfa’at.


A. FAKTOR HEREDITAS DAN LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN    
     ANAK

1. FAKTOR HEREDITAS

            Ketika kita mendengar kata hereditas,mungkin banyak yang lupa-lupa ingat,apakah yang dimaksud dengan faktor hereditas ?.
            Sekilas,marilah kita ingat kembali pelajaran bahasa dan sastra Indonesia,didalam KBBI kata hereditas berarti penurunan sifat genetik dr orang tua ke anak
Dapat kita simpulkan bahwa faktor hereditas adalah faktor keturunan,atau bawaan yang akan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak, karena faktor ini mencakup aspek fisik dan psikis yang sangat didomonasi oleh warisan biologis orangtuanya.Mengenai faktor hereditas beberapa ahli mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Santrock (1992)
            Semua aspek dalam perkembangan dipengaruhi oleh faktor genetik. Aspek-aspek yang paling banyak diteliti sehubungan dengan pengaruh genetic ini ini ialah aspek kecerdasan dan tempramen.

Arthur Jensen (1969)
            Bahwa kecerdasan itu diwariskan, dengan pengaruh yang sangat minimal dari lingkungan dan budaya. Pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80 persen.

Adapun Faktor-faktor tersebut antara lain:

Kecerdasan
            Menurut para ahli, bahwa faktor kecerdasan itu diturunkan (diwariskan). Mereka mengemukakan bahwa hanya berpengaruh sangat kecil dalam hal kecerdasan anak. Dapat dengan mudah kita temui fakta dilapangan, bahwa kebanyakan anak pandai memiliki orangtua yang pandai pula dan orangtua dengan tingkat intelegensi yang kurang akan memiliki anak dengan intelegensi yang kurang pula. Tingkat kecerdasan ini akan berpengaruh pada kemempuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan mempengaruhi kemempuan anak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Tempramen
            Tempramen bias kita pahami sebagai aspek emosional anak, secara ringkas tempramen dapat diartikan sebegai karakteristik individu dalam merespons berbagai hal yang dialaminya. Seringkali kita jumpai pada kehidupan sehari-hari anak-anak yang memiliki sikap dan perilaku mirip dengan orangtuanya.

            Hal ini menunjukkan bahwa faktor pembawa sifat orangtuanya mengalir pada diri anak sebagai sebuah faktor bawaan yang sulit diubah tanpa perlu ada sosialisasi dari orangtua, contohnya adalah orangtua yang suka gegabah dalam menyikapi suatu hal akan memiliki anak yang gegabah pula dalam menyikapi suatu hal, maka seringkali kita temukan orangtua yang memiliki sifat keras akan selalu berkonflik dengan anaknya karena mereka memiliki sifat yang sama-sama keras.

Sifat dan kepribadian
            Hampir semua orang bersepakat bahwa sifat manusia adalah memiliki kecenderungan diwariskan oleh orangtuanya, sifat tersebut bias sifat yang baik maupun sifat yang buruk, dan sifat tersebut juga bias muncul sejak anak tersebut mulai bersosialisasi dengan lingkunganya, atau muncul ketika anak tersebut sudah mulai melakukan sosialisasi sekunder karena menghadapi suatu keadaan yang memungkinkan anak tersebut terpancing untuk menampilkan sifat bawaan dari orangtuanya.

Bentuk tubuh dan warna kulit
            Faktor genetik juga berpengaruh pada bentuk fisik anak, apabila orangtuanya tinggi besar, kecenderungan untuk mempunyai anak yang bertubuh bongsor, atau sebaliknya orangtua yang bertubuh kecil akan memiliki anak yang bertubuh kecil pula. Hal yang lebih menonjol selain bentuk tubuh adalah warna kulit. Aspek ini menyangkut ras oranngtua, apabila kedua orangtua memiliki kulit bule maka  anaknya juga akan berkulit bule meskipun tinggal diwilayah tropis, demikian juga dengan anak-anak keturunan ras negroid yang memiliki warna kulit sama dengan orangtuanya,sedangkan anak-anak hasil perkawinan blasteran akan memiliki warna kulit yang mewakili warna kulit ibu dan bapaknya.

Bakat
            Bakat dapat kita definisikan sebagai kemampuan khusus yang dimiliki seseorang yang merupakan warisan dari orangtuanya, seperti bakat menyanyi,berhitung,sosial,berdagang, bakat ini apabila dikenali dan kemudian diolah secara maksimal akan menjadi sebuah ketrampilan soft skill  yang akan mendukung keberhasilan belajar anak.

Penyakit
            Ada satu hal lagi yang biasanya juga diturunkan oleh orangtua kepada anak, yaitu penyakit, dalam beberapa kasus penyakit yang diderita anak-anak adalah merupakan warisan genetic dari orangtuanya seperti jantung,HIV/AIDS/hemofilia,dll.

2. FAKTOR LINGKUNGAN
     
            Faktor lingkungan tidak dapat kita pisahkan dari perkembangan anak, lingkungan adalah faktor eksternal yang mampu sedikit banyak ikut membantu kepribadian anak, sekilas mengingat pokok bahasan sosilogi ketika kita duduk di bangku SMA kita mengenal ada tahap sosialisasi primer dan tahap sosialisasi sekunder, sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi pada lingkungan primer yaitu keluarga, sedangkan sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi yang terjadi pada lingkungan yang lebih besar yaitu teman bermain, sekolah, dan masyarakat. Di dalam lingkunganya anak dikenalkan tentang hal-hal pokok yang bermanfa’at bagi kehidupanya kelak, adapun lembaga-lembaga sosialisasi yang memungkinkan untuk mempengaruhi perkembangan anak antara lain :

Keluarga
            Keluarga adalah tempat pertama kali anak dikenalkan tentang siapa dirinya dan juga sebagai tempat anak memperoleh kasih saying,perlindungan. Di dalam mengasuh anak-anaknya orangtua menanamkan nilai-nilai yang baik dalam diri anak agar mampu bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih besar, selain beberapa fungsi diatas keluarga juga memiliki fungsi sebagai sumber keuangan anak dalam menjalani masa pendidikan formalnya yaitu sekolah.

Teman Sebaya
            Setelah dikenalkan tentang hak dan kewajiban anak secara sederhana pada anak, maka anak mulai dikenalkan pada lingkungan bermain agar mereka tidak merasa kesepian dan menyeimbangkan kebutuhan psikis mereka, pada tahap ini biasanya anak bertemu teman-teman sebayanya untuk bermain bersama, apa yang mereka temukan dari temanya tersebut besar kecil akan mempengaruhi perkembanganya oleh karena itu dibutuhkan pengawasan yang baik dari orangtua untuk anaknya agar tetap bertindak sesuai dengan harapan masyarakat.

Sekolah
            Sekolah adalah saluran resmi (formal) bagi anak untuk bersosialisasi dan mendapatkan pendidikan, sekolah diarahkan untuk membentuk character building  dalam diri anak, agar mampu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan menjalani hidup bermasyarakat.

Masyarakat
            Masayarakat adalah suatu lingkungan tempat anak tinggal, biasanya kondisi masyarakat cukup berpengaruh pada perkembangan anak, misalnya pada masyarakat kota besar akan membentuk kepribadian anak yang individualistic dan berpikir serba instant. Sedangkan pada masyarakat pedesaan akan membentuk kepribadian anak yang sopan dan penuh gotongroyong. Situasi masyarakt yang kacau seperti pada daerah konflik akan menimbulkan trauma bagi anak-anak yang dapat menganggu proses perkembangan anak.


B. PERKEMBANGAN FISIK DAN PERSEPTUAL ANAK SEKOLAH DASAR

1. PERKEMBANGAN FISIK
           
            Perkembangan fisik biasa dikenal dengan perkembangan biologis. Proses-proses biologis meliputi perubahan-perubahan fisik individu, gen yang diwarisi orangtua, perkembangan otak, penambahan tinggi dan berat badan,  ketrampilan motorik, dan perubahan-perubahan hormone pada masa puber (Mulyani Sumantri, 2001)

            Pada perkembangan fisik erat kaitanya dengan tahapan evolusi manusia, yaitu terjadinya perubahan bentuk dan ukuran alat tubuh atau indra guna menunjang kebutuhan anak sesuai dengan usianya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perkembangan fisik yang terjadi pada manusia khusunya anak-anak :

Perkembangan ukuran kepala
            Kepala adalah bagian vital tubuh manusia yang tersusun dari tengkorak,bagian muka,dan tengkorak bagian otak,merupakan organ vital bagi diri manusia,seiring dengan peningkatan volume otak ada indikasi peningkatan kemampuan otak, meskipun gejala ini tidah terjadi menyeluruh pada setiap individu.


Perkembangan alat pembau (hidung)
            Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak khususnya tentang alat pembaunya yg termasuk dalam penca indra, anak-anak mengalami peningkatan dari bentuknya yang semakin besar, dan mulai mengenal berbagai macam bau yang bermanfa’at bagi dirinya,namun semakin besar anak alat pembaunya mengalami penurunan fungsi atau bias kita sebut dengan reduksi.
Perkembangan alat penglihatan (mata)
            Semakin besar, anak-anak akan mengalami peningkatan fungsi mata dan kemampuan mata, namun kita terkadang temui beberapa kasus yang terjadi pada anak-anak yang mengalami gangguan mata baik karena faktor bawaan sejak lahir, maupun karena pola dan gaya hidupnya, yang tidak sehat seperti membaca sambil tiduran dan sering didepan computer sehingga mengakibatkan mata minus.
Sikap tubuh dan cara bergerak
            Pada anak taerjadi proses perubahan pada sikap tubuh dan cara bergerak yang dimulai dengan cara bergerak yang lambat dan posisi badan yang belum mampu berdiri, kemudian mulai merangkak dan bergerak cepat, ketika mampu berjalan semakin bergerak cepat, dan ketika telah mampu berlari akan semangin aktif dan mampu beradaptasi secara maksimal dengan lingkunganya.

2. PERKEMBANGAN PERSEPTUAL
            Mari Kita simak tentang perkembangan perseptual, perseptual adalah kemampuan  untuk  menangkap dan menginterpretasikan hal-hal yang ditangkap melalui panca indra. Pada dasarnya konsep perseptual ini merujuk pada kemampuan anak mengenali dan berinteraksi dengan segala sesuatu yang terjadi pada lingkunganya.
Pada umumnya, anak mengalami tiga aktivitas perseptual yaitu sensasi, atensi, dan persepsi. Sensasi dalah peristiwa penerimaan informasi oleh panca indra, aktivitas ini terjadi ketika berlangsungnya kontak antara informasi dengan indra penerima. Persepsi adalah interprestasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima atau proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktivitas sensori. Sedangan atensi adalah perhatian yang ditaruh penerima atas informasi atau stimulus yang didapat pada aktivitas sensasi. Pada usia anak sekolah dasar, pada umumnya mereka telah mampu melaksanakan aktivitas ini dengan  baik, namun pada anak SD kelas bawah yaitu kelas 1-3 butuh bimbingan dan pemahaman yang intensif dari guru agar daya kepekaan anak terhadap informasi yang diterima meningkat, sehingga kemampuan menyerap pembelajaran juga akan semakin meningkat.



C. IMPLIKASI BAGI KBM

            Dampak dari faktor-faktor biologis yang dimiliki anak bagi kegiatan belajar mengajar adalah pada aspek tingkat kepercayaan diri mereka, bagi anak yang memiliki kondisi fisik lengkap dan sempurna, datambah dengan memiliki kecerdasan yang mumpuni, dan daya peka yang baik, maka anak tersebut akan menjadi anak yang pandai dan berprestasi. Namun, ada kalanya guru atau orangtua untuk memperhatikan kepercayaan diri yang berlebihan dari anak tersebut, karena kepercayaan diri yang berlebihan itu akan dapat menjadi boomerang bagi prestasi anak.
            Sedangkan bagi anak yang memiliki kekurangan dari segi fisik dan juga memilki kecerdasan yang pas-pasan atau justru rendah, tentunya akan mengalami kesulitan dalam menangkap segala informasi yang terjadi dalam proses KBM. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh guru dan orangtua untuk memotivasi anak agar memiliki kemauan untuk maju. Guru harus pandai-pandai mencari cara untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak tersebut meskipun dengan segala keterbatasanya, karena hakekat pendidikan adalah untuk membuat perubahan dan kemajuan(progress) dari sebelumnya.


BAB III
DAFTAR PUSTAKA

      Hurlock, Elisabeth .         .Perkembangan Anak Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
      -----------------------.         . Perkembangan Anak Jilid 2.Jakarta:Erlangga.
      Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih. 2008. Perkembagan Peserta Didik
            . Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
      Santrok, J.W. and Yussen S,R 1992. Wm, C, Brown Pub. Dubuque
      Zhuldyn.2011. Perkembangan Fisik dan Perseptual Anak SD. Diunduh
            dari http://zhuldyn.blogspot.com/Perkembangan fisik dan perseptual anak SD    
            zhuldyn’s blogs.html pada tanggal 25 Agustus 2011.
     
     



           







Tidak ada komentar:

Posting Komentar