SELAMAT DATANG/WELCOME/SUGENG RAWUH








SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA : HABIB AMIN NURROKHMAN(HANURO) MARI WUJUDKAN INDONESIA JAYA DAN BERADAB TAHUN 2049-2054

Minggu, 26 April 2009

SOSIALISASI WISATA HATI

\ \ \
\ \
\ \
\ \
\ \
\ \ \
\ \
\ \ \

Klik disini untuk melihat lebih detail perihal UMRAH MUNAJAT dan Pendaftaran HAJI ini..

Klik disini untuk info lebih lengkap



\ \
\ \
\ \
\ \
\ \
\ \
\

Mari Kita “Melihat” Alam Ghaib

Mari Kita “Melihat” Alam Ghaib

elektron1Para ilmuwan semakin yakin, detail paling halus dalam kosmos memang diliputi kekaburan. Seolah ada tirai pembatas antara pengetahuan manusia dengan hakikat semesta. Ilmu pengetahuan semakin terbukti tak sanggup menembus dunia di balik batas itu.

Bukan apa-apa, memang begitulah cara alam memperlihatkan dirinya pada manusia …!

Dalam konsep ilmu pengetahuan modern dewasa ini, alam semesta dengan segala isinya tersusun dari materi dan energi. Materi (benda) tersusun pula atas partikel-partikel halus yang lazim disebut atom. Sedangkan atom, dapat pula kita bagi atas sebuah inti atom bersama sejumlah elektron pada jarak yang relatif jauh.

Sebetulnya istilah-istilah atom, proton, dan sebagainya, semua hanyalah “model”. Artinya nama-nama tersebut dikaitkan dengan suatu gejala tertentu, sedemikian rupa sehingga dengan model itu para ilmuwan akan lebih mudah bekerja.

Sebab itu “model” atom bisa bermacam-macam. Dalam sejarah fisika atom, dikenal model-model atom mulai dari Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan sebagainya.

Jadi pernahkah para ilmuwan melihat elektron? Gelombang? Cahaya? Tidak pernah! Ia bahkan tidak akan pernah tahu apa persisnya semua itu.

Thomson misalnya: sekalipun dikatakan sebagai penemu elektron, ia sebetulnya tidak pernah tahu seperti apakah elektron itu. Yang dia lakukan hanyalah membuat eksperimen. Lalu ia perhatikan gejala-gejala atau sifat-sifat hasil eksperimennya. Dari sana disusunlah konsep … dan ternyata konsepnya itu bisa menerangkan gejala tersebut. Hanya itu koq. Lantas, apabila konsep tersebut ternyata gagal, yang salah bukan gejalanya … tapi konsep itulah yang perlu disempurnakan!

Namun, baiklah, mari kita coba-coba melakukan eksperimen khayal. Istilahnya “Gedunken Experiment” alias eksperimen dalam pikiran. Maksud kita hendak melihat elektron.

Okelah kita anggap kita mempunyai semua peralatan yang dibutuhkan. Kita perkirakan ada sebuah mikroskop elektron yang sangat luar biasa. Daya uraiannya kita anggap akan sanggup menembus “kabut atomik”. Ditunjang lagi dengan daya pembesaran mencapai 100 bilyun kali! Memang dengan perbesaran begitu, secara teoritis dapat diramalkan elektron akan terlihat oleh mata.

Akan tetapi, apa yang terjadi? Ternyata tak semudah apa yang dibayangkan. Masalahnya begini. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita bisa melihat karena pertolongan cahaya visual (kasat mata). Cahaya ini mempunyai panjang gelombang antara 3800 angstrom sampai 7500 angstrom; dimana 1 angstrom = 10-8 cm.

Padahal kita tahu elektron jauh lebih kecil dari itu. Diameternya sepertiga milyar milimeter. Tentu akibatnya malah elektron tersebut akan “tertutupi”. Ibarat mau melihat bola, lalu bola itu kita tutup dengan sehelai kain hitam yang panjang. Mana mungkin akan terlihat!

Apa akal? Terpaksa kita cari cahaya lain. Tapi panjang gelombangnya mesti yang lebih pendek dari diameter (garis tengah) elektron. Kalau tidak … sama saja bohong! Namun resikonya, kita terpaksa melihat bukan dengan mata. Sebab mata hanya mampu bekerja pada rentang gelombang optis (cahaya tampak).

Baiklah kita gunakan saja alat detektor supercanggih, berfungsi laksana “mata”. Ternyata kesulitan tetap saja tak teratasi. Kalau kita pakai sinar-X, panjang gelombangnya masih sedikit besar ketimbang elektron. Yah … akhirnya elektron tak akan kelihatan juga.

Terpaksa kita ganti dengan sinar lain. Akhirnya satu-satunya pilihan cuma sinar gamma. Sinar itu dipancarkan oleh radium hingga sering disebut sinar radium. Sinar ini memiliki frekuensi yang sangat tinggi. Itu berarti energinya pun sangat tinggi.

Namun, apa yang terjadi sewaktu pas alat detektor kita corongkan ke lensa supermikroskop? Bentuk apakah yang terlihat jauh di kedalaman sana?

Tidak! Kita tak menemukan apa-apa! Lho … koq bisa? Bukankah tadi elektron masih ada? Kenapa tiba-tiba bisa lenyap tanpa jejak begitu saja? Apa yang telah terjadi? Ya … sewaktu sinar gamma datang menghampiri elektron, ternyata elektron malah tidak sanggup mematulkan sinar itu kembali ke mata detektor. Ia tak sanggup menahan hantaman sinar gamma berenergi sangat tinggi itu. Elektron malah terhambur, terpental entah ke mana. Kecepatan gerak elektron jadi luar biasa. Tentu saja … detektor tak akan sanggup mencari “di mana dia”! sia … sia … putuslah asa … kecewa! Tapi, apa mau dikata …!

BATAS PENGETAHUAN

Persisnya elektron, tak berposisi sama sekali. Usaha untuk menemukan elektron saja menendangnya ke luar lapangan pengamatan. Usaha menemukan tempatnya, baik dilakukan secara eksperimen atau cuma dikhayalkan saja, sama persis dengan memberinya kecepatan serta arah yang tidak dapat diketahui.

Mustahil bisa ditentukan kedudukannya dalam ruang-waktu. Dilematika yang ditimbulkan oleh sebutir elektron pada indera manusia ini, langsung ditangani oleh ahli fisika kuantum, Werner Heisenberg, pemenang hadiah Nobel tahun 1932. Ia mengumumkan apa yang disebutnya asas ketidakpastian.

Menurut asas ini, mustahil mempertautkan pada indera manusia semua sifat diskriptif sehari-hari dalam dunia “ghaib” subatomik. Bahkan sampai waktu kapan pun!

Memang, kini dikenal elektron punya deskriptif tertentu, seperti spin, massa, muatan, dan sebagainya. Tapi semua itu tak lain hanyalah pendefinisian sifat gejala alam, ketimbang betul-betul observasi langsung. Kita tak mungkin memungut sebiji atom lalu kita lakukan percobaan, kita ukur, dan sebagainya!

Percobaan hanya mungkin dilakukan dalam jumlah yang banyak. Semisal satu gram unsur yang terdiri dari berbilyun-bilyun atom. Akibatnya hasil perhitungan hanyalah “kira-kira”. Pendekatan statistik, sebab ia hanya merupakan kesimpulan rata-rata dari sejumlah besar angka-angka.

Jika ilmu pengetahuan coba-coba melakukan eksperimen pada suatu satuan dasar, seperti halnya menyelidiki satu atom, apalagi satu elektron. Maka ia akan berhadapan dengan suatu kemustahilan yang maha mutlak!

Banyak para ilmuwan merasa azas ketidakpastian Heisenberg adalah sifat hakiki alam semesta. Mereka yakin, detail paling halus dalam kosmos sering diliputi kekaburan. Ia tak kan pernah dapat diterangkan atau diatasi oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tak kan sanggup mengenal hakekat segala seseuatu.

Seolah Heisenberg berkata, “Ada batas, di mana di luar batas itu kita mustahil bisa mengukur proses alam secara tepat pada waktu yang bersamaan. Batas itu bukan disebabkan keterbatasan alat-alat pengamatan kita. Bukan pula akibat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kita.

Tetapi … memang, begitulah cara alam “memperlihatkan” dirinya pada manusia …”

MAKHLUK GHAIB ADA TIDAK?batu-melayang

Dalam zaman serba “wah” ini masih banyak orang yang tidak percaya pada adanya makhluk-makhluk ghaib seumpama malaikat, iblis, jin, dan sebagainya. Bahkan eksistensi Allah pun tak diakuinya …!

Kalau ditanya pada mereka apa sebabnya? Mereka akan menjawab mana buktinya? Seolah dengan pongah ia berkata, “sesuatu yang ada pasti ada buktinya”. Tanpa ia sadari bahwa tak semua “yang ada” dapat dibuktikan keberadaannya! Sebab memang ada batas –seperti kata Heisenberg juga. Dan di luar batas itu, bersrimaharajalela keghaiban yang maha mutlak.

Tak ada cara buat ilmu pengetahuan mengenal yang “ghaib”. Einstein sendiri menyadari, setiap besaran-besaran fisik yang kita ukur senantiasa akan tersandung di bawah kerelatifan.

Broglie pun akhirnya melontarkan gagasan dualisme zarah-gelombang. Tiada cara buat mengenal keghaiban, tiada cara mengukur yang hakekat, tiada cara buat mengamat kemutlakan!

Apa daya? Ya … betul … satu-satunya cara buat mengenal hakekat, buat mengenal yang mutlak, buat mengenal alam ghaib … hanyalah terbukanya hijab, tersingkapnya batas. Dan itu hanya mungkin jika Allah sendiri yang menginginkannya.

Allah sendiri yang akan memperkenalkan adanya malaikat, adanya makhluk ghaib, alam ghaib, dan sebagainya itu. Tanpa tedeng aling-aling … satu-satunya cara … ialah kita imani saja! Wajib kita imani … kita percayai, tanpa sedikitpun menyelinap keraguan …!

Jangan tanya bukti, sebab ia di luar wilayah bukti. Bukti hanya mungkin diterapkan buat alam fisis, alam syahadah. Itu pun hanya terbatas, dibatasi oleh alam itu sendiri …!

“Dia Allah, yang mengetahui yang ghaib. Dia tidak akan memperlihatkan kepada seorang pun hal yang ghaib itu. Kecuali pada utusan yang diridhai-Nya…” (QS. 72: 26-27)

Maha Benar Allah dengan segala Hukumnya!

DATA NUPTK KEBUMEN

KAB KEC INSTANSI_INDUK NAMA ST_VERSION PEG_NUPTK PEG_NUPTK_KETERANGAN
KAB. KEBUMEN BUAYAN SD N 2 MERGOSONO SUGIYONO 2=DITERIMA 7537743646200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SD N 2 SIKAYU SUDIHARTONO 2=DITERIMA 3955743647200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SD N 2 TUGU SAMIKIN 2=DITERIMA 8035743646200073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN AGUS EKO HENDRARTO 2=DITERIMA 3145743646200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN AHMAD BUKHORI 2=DITERIMA 5535747652200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN BUDI IRIANTO 2=DITERIMA 9553739640200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN DARGINI 2=DITERIMA 6160738641200033
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN DIAH SUPRIATIN 2=DITERIMA 4955744647300032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN DWI ASTUTI 2=DITERIMA 8456754656300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN ENY SETYOWATI 2=DITERIMA 3458748649300013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN FATONI RUMIANTORO 2=DITERIMA 9347747648200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN IMAM ASHARI 2=DITERIMA 1934752653200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN KAMINGSUN 2=DITERIMA 6938731635200012
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN LYLYS LEIDIANA TIMUR 2=DITERIMA 0440758659300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN MARIYAM 2=DITERIMA 7540747650300052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN MILA ERNAWATI 2=DITERIMA 2357747649300083
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN MUCHTADI 2=DITERIMA 8040734635200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN MUJI UTAMI 2=DITERIMA 6756747649300102
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN MURIDNO 2=DITERIMA 1840744646200062
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN NURHIKMAWATI SATMI 2=DITERIMA 2062745647300063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN NURKHOMSIYAH 2=DITERIMA 1840757659300052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN PAIMAN 2=DITERIMA 4151741642200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN POLIS PANCAYANA 2=DITERIMA 9837738639200062
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN PUJIANTO 2=DITERIMA 0541742646200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN PURWANINGSIH 2=DITERIMA 8153762663300073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN PURWANTO 2=DITERIMA 0440739641200052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN RATNAWATI 2=DITERIMA 2549740642300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN RINI PUJI RAHAYU 2=DITERIMA 9244743646300073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SARIMIN 2=DITERIMA 7940740643200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SARPINGI 2=DITERIMA 9651746647200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SITI SRI AMINI 2=DITERIMA 4654743644300042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SRI ENDAH SUSANTI 2=DITERIMA 4153757659300063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SUMSIYAH 2=DITERIMA 1234753656300013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SUPARSO 2=DITERIMA 7949732635200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN SUWARTI 5=DITOLAK
Double Counting - Sudah ada NUPTK : 3854747649300042 di SMP MUHAMMADIYAH
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN TRISYANTO 2=DITERIMA 3446750653200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN WIDJIL SUMIRAT 2=DITERIMA 3144734636200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN YENI WARDIYANTI 2=DITERIMA 2934749650300042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 BUAYAN YUSUF SULAIMAN 2=DITERIMA 1147745648200053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Bambang Soetaji 5=DITOLAK
Double Counting - Sudah ada NUPTK : 8840737639200032 di SMK PLUS NURURROHMAH
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Nasirun 2=DITERIMA 6955732634200012
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Rakiman 2=DITERIMA 5543747649200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Setyasih Rahmawati 2=DITERIMA 4658742642300012
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Sistini 2=DITERIMA 4650742643300052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Siti Yatimah 2=DITERIMA 8544743643300022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Sunarto 2=DITERIMA 4656747649200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 1 Buayan Turmudi 2=DITERIMA 7253737640200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN ACHMAD MUHRODI 2=DITERIMA 9156746649200043
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN AKHMAD RIYANTO 2=DITERIMA 3441745647200053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN BAMBANG PRAYIT SUKENDRO 2=DITERIMA 6447740642200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN BETTY SUGESTIANA S 2=DITERIMA 4456757658300033
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN DARSONO 2=DITERIMA 3334739642200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN FUAD FAUZI 2=DITERIMA 7144745648200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN FURQON ISMAIL 2=DITERIMA 3347750651200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN HIERONYMUS DIAN ADRIANA 2=DITERIMA 1547749651200072
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN JASIMIN 2=DITERIMA 8535756657200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN JOKO ATMOJO 2=DITERIMA 5540749651200052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN JOKO SANTOSO 2=DITERIMA 8833738640200072
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN KAMILAH 2=DITERIMA 7734747649300082
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN LASINO 2=DITERIMA 0438741643200042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN MARSINEM 5=DITOLAK
Double Counting - Sudah ada NUPTK : 8338743646300003 di SMP PGRI 1 PURING
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN MINTARDJO DJOKO SUTOMO 2=DITERIMA 7454732633200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN MURNIYATI 2=DITERIMA 2555745647300052
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN NANING SRI WIBOWO 2=DITERIMA 2348744646300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN NGAIZU CHOIRIRIN 2=DITERIMA 8160748650300103
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN PONIMIN 2=DITERIMA 7142751656200003
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN PONIRAN 2=DITERIMA 8142751656200003
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN RAHAYU PRIHATINI 2=DITERIMA 4662744645300012
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SAIJAN 2=DITERIMA 4962748651200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SIDIK MUARIF 2=DITERIMA 7643753654200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SITI ALFIYATUN 2=DITERIMA 1061747649300083
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SITI HASANAH TUTI HAMIYAH 2=DITERIMA 4460749650300032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SITI NURKHABIBAH 2=DITERIMA 6936748650300132
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SODIKIN 2=DITERIMA 7047747650200073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUDIBYO 2=DITERIMA 3844742643200072
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUKARMI 2=DITERIMA 3743748649300032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUKARMIN 2=DITERIMA 9044741643200073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUMARNO 2=DITERIMA 6540747650200042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUNARLAN 2=DITERIMA 8362741643200033
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUPARMAN 2=DITERIMA 4642731633200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN SUPARYONO 2=DITERIMA 1853746649200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN UTAMA AJI 2=DITERIMA 8845763664200022
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN WARSONO 2=DITERIMA 4144749651200063
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN WIDODO AGUS KIRYANTO 2=DITERIMA 9557737638200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN WIWI ARI PILIANTI 2=DITERIMA 4633760661300112
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN YATIMIN 2=DITERIMA 3235748649200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP N 2 BUAYAN YUSTINUS SIGIT KRISTIYANTO 2=DITERIMA 1835744646200072
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN AGUNG KURNIANTO 2=DITERIMA 6257757658200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN AKHMAD KHAMDI 2=DITERIMA 8447742644200053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN AKHMAD ROMELI 2=DITERIMA 7057741642200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN AKHMAD ROMELI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN ANDY PRIYO SASONGKO 2=DITERIMA 3759757658200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN ARI NOVIANTIE 2=DITERIMA 8444762664300083
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN ATIP MAMAN 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN ATIP MAMAN 2=DITERIMA 1648724625200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN DJUMIRAN 2=DITERIMA 5833721623200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN DWI BUDI LESTARI 2=DITERIMA 6456757659300073
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN DWI BUDI LESTARI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN EDY SAYOGYO 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN EDY SAYOGYO 2=DITERIMA 2242741640200003
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN EKO SUGIYANTO 5=DITOLAK
Double Counting -
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN EKO SUGIYANTO 2=DITERIMA 9552748651200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN FATONI RUMIANTORO 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN FITRI ASTUTI 2=DITERIMA 2247755656300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN FURIYATI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN H MUHTAMIL 2=DITERIMA 3137725627200023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN H.SJ NURROCHMAT 2=DITERIMA 2842722623200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN IDA RARASTUTI 2=DITERIMA 9457754654300002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN JOKO SANTOSO 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN JOKO SANTOSO 2=DITERIMA 0557760661200033
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN KARIMUN 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN KARIMUN 2=DITERIMA 9652743644200042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN KASMINI 2=DITERIMA 3833746647300042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN KASMINI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN MILA MUNJAR WANTI 2=DITERIMA 9162765666300023
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN MUNAWAR ZUHRI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN MUNAWAR ZUHRI 2=DITERIMA 7047750653200033
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN MURTINI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN NGADIMIN 2=DITERIMA 1755745651200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN NGAIZU CHOIRIRIN 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN NINA NOVIYANTIE 2=DITERIMA 3449761663300083
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN NUR HIDAYATUN 2=DITERIMA 4941760661300092
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN OLIVIA HENRY 2=DITERIMA 7153758659300053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN PARIMIN WIDHI ANTORO 2=DITERIMA 4736728630200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN PUJO ABDUL HAKIM 2=DITERIMA 8134746649200043
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN RATINEM 2=DITERIMA 1450748650300062
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SAIJAN 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SIS PRAMONO 2=DITERIMA 6962749651200042
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SITI MAHMUDAH 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SRI RUSMINI 2=DITERIMA 4857764665200032
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SRI WURYANTI 2=DITERIMA 8544746648300123
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SRI WUWUH WURYANINGSIH 2=DITERIMA 7342761663300173
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUAJI MARTONO 2=DITERIMA 2443748653200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUDARNO 2=DITERIMA 5861749652200012
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUGITO 2=DITERIMA 8150741645200003
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUNARDI 2=DITERIMA 8146736638200053
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUNARTI 2=DITERIMA 9443735639300003
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUPIYANI 2=DITERIMA 1936745648300072
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SUPIYANI 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SURATI 2=DITERIMA 8844746648300112
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN SYOLLICHACH 2=DITERIMA 3855763664300102
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN TITIN SUWARTINI 2=DITERIMA 6445758659300062
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN UDIN HARYANTO 3=DITUNDA
nama ibu kandung tidak rasional
KAB. KEBUMEN BUAYAN SMP PGRI 1 BUAYAN UMU BAROROH 2=DITERIMA 1352760662300103
KAB. KEBUMEN BUAYAN UPT DINAS P DAN K KEC. BUAYAN M. SUPRIYADI 2=DITERIMA 9447729630200003
KAB. KEBUMEN BUAYAN UPT DINAS P DAN K KEC. BUAYAN P. SETYABUDI 2=DITERIMA 7546728629200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN UPT DINAS P DAN K KEC. BUAYAN S. BUDHI DWI WANANTO 2=DITERIMA 3541730631200013
KAB. KEBUMEN BUAYAN UPT DINAS P DAN K KEC. BUAYAN SARDI 2=DITERIMA 5959732633200002
KAB. KEBUMEN BUAYAN UPT DINAS P DAN K KEC. BUAYAN SUBARDJO 2=DITERIMA 6848726627200002

Merenungi keagungan ALLAH

Merenungi keagungan ALLAH

Pernah kita bayangkan tentang keindahan kupu-kupu,
warna -warni bunga, atau jernihnya air telaga .semua itu milik Allah desain alam yang indah .tiada yang mampu menadingi .semua Adalah keagungan Allah Swt setiap butir biji tanaman memiliki khas masing-masing dan semuanya menawarka keunikan tersendiri apakah batangnya ,daunnya,bunganya ,buahnya warnanya,rasa,aroma subhanallah.... maha besar Allah seperti dalam sebuah
firmanya :
" Dan di Bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur ,tanaman -tanaman,dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang disirami dengan air yang sama ,Kami melebihkan sebagian tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya .Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda( kebesaran) Allah bagi kaum yang berfikir ( Ar-Ra'd : 4)
Tumbuh-tumbuhan dengan keragaman waktu pertumbuhannya ,kebutuhan suhunya dan masih banyak lagi .baik yang telah diteliti oleh para ahli ataupun yang belum terkuak oleh para ahli biologi
semua adalah rahasia Allah dan kebesaran kekuasaaNYA .seorang ilmuwan yang tercerdas diduniapun takkan mampu mengciptakan sebutir biji tanaman andai kata biji itu disirarm akan tumbuh tanaman atau bahkan berbuah. maha suci Allah ...

lain halnya didunia serangga sebuah hal yang menakjubkan sering kita temukan dari yang besar sampai yang terkecil .semua Allah fasilitasi dengan indera,pencernaan dan lain-lain sungguh maha adil Allah ...
belum kelebihan-kelebihan yang lain. kelebihan adaptasi,kelebihan bertahan hidup dan masih banyak lagi dan takkan habis untuk kita kuak.
banyak sebenarnya yang dapat kita contoh dari serangga yang mungkin berguna bagi kita . seperti misal lebah yang memiliki etos kerja yang tinggi serta pembagian tugas yang tanpa di komando semua bukti kekuasaan Allah

firman Allah dalam sebuah ayat
' 'Tuhan kami tuhan yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiaanyakemudian memberinya petunjuk ( Thaha : 50 ) subhanallah
ilmuwan mengatakan setiap tahun mereka menemukan sekitar 10000 jenis spesies baru dari berbagai macam jenis serangga sungguh manusia takkan mampu menciptakan semua itu semua karena keagungan Allah manusia hanya bisa bersyukur atas semua anugrah dari Allah ...... yaa Allah jadikan kami hamba yang selalu bersyukur atas karuniaMU....

Sabtu, 25 April 2009

KHOTBAH

KH. Ilhamullah Sumarkan
Ketua PW LDNU Jatim

الحَمْدُ ِللهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ، الحَلِيْمِ الكَرِيْمِ السَّتَّارِ، المُنَزَّهِ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالشَّرِيْكِ وَالإِنْظَارِ. انْفَرَدَ بِالوَحْدَانِيَّةِ, وَتَقَدَّسَ فِي ذَاتِهِ العَلِيَّة, وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ. أَحْمَدُهُ حَمْدَ عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِالذُّلِّ وَالإنْكِسَارِ. وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ صَرَّفَ جَوَارِحَهُ فِي طَاعَةِ رَبِّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِي قَائِلُهَا مِنَ النَّارِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا النَّبِيُّ المُخْتَارُ وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ اْلأطْهَارْ ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهَ اْلكَرِيْمِ : وَلاَ تُفْسِدُوْا فِي اْلأرْضِ بَعْدَ إصْلاَحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ اْلمُحْسِنِيْنَ ، أمَّابَعْدُ : ياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin Sidang Jumuah, yang dimuliakan Allah SWT.
Marilah kita bersama berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, dalam arti meningkatkan kesungguhan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita senantiasa termasuk golongan hamba yang mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran.

Hadirin Rahimakumullah.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekali musibah yang melanda negeri kita. Dari terjangan tsunami, amukan angin topan, banjir bandang, tanah longsor, hingga gempa bumi dan jebolnya tanggul-tanggul penahan air.

Alam seolah begitu murka dengan keserakahan umat manusia yang dengan rakus mengeksploitasinya tanpa henti. Setidaknya, dari beberapa peristiwa ini kita dapat memetik hikmah mengapa musibah selalu saja menimpa kita. Mungkin kita akan menemukan banyak sekali pendapat mengapa ini terjadi. Para ahli geologi, barangkali akan mengatakan, “Ini hanya peristiwa alam biasa.” Mungkin para dukun juga akan mengatakan, “kejadian-kejadian tersebut addalah penanda pergantian zaman.” Namun yang demikian adalah pendapat, sah-sah saja jika kita percaya, namun tidak wajib kita imani.

Hadirin yang dirahmati Allah
Terlepas dari segala kelakuan dan antisipasi manusia, dalam pandangan al-Qur’an, musibah-musibah adalah merupakan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Taqdir yang telah digariskan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubat ayat 51:

قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَا إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَاْليَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْنَ

“Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal”

Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa, setiap peristiwa yang terjadi semuanya telah digariskan Allah. Dan hanya kepada Allah, kita berlindung.

Lalu mengapakah Allah menimpakan bencana kepada umat-Nya? Umat yang mengimani dan menyembah-Nya dalam ajaran yang benar dan hak? Mengapa bukan orang-orang kafir saja ditumpas dengan bencana? Jawabnya adalah, karena di balik setiap takdir, pastilah terdapat makna yang tersembunyi. Termasuk dalam beberapa musibah yang melanda kita. Dan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah namun masih hidup setidaknya dapat memetik hikmah atas apa yang menimpa mereka.

Mereka yang lolos dari bencana adalah orang-orang yang beruntung karena masih sempat ditegur oleh Allah SWT. Mereka yang lolos masih diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki kualitas ketaqwaan, keimanan dan hidupnya. Mereka masih sempat meminta ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan serta berbuat kebajikan sepanjang sisa hidupnya untuk menghapuskan dosa.

Bencana menjadi teguran bagi mereka yang selamat, demikian pula bagi mereka yang berada jauh dari tempat kejadian. Orang-orang yang tidak terkena bencana, mendapatkan cobaan dari dampak bencana. Mereka yang sentosa berkewajiban menolong yang kepayahan. Mereka yang hidup berkewajiban menyelenggarakan jenazah bagi yang meninggal. Mereka yang masih memiliki banyak harta, berkewajiban memberikan makanan dan pakaian serta menolong dengan segenap kemampuan kepada mereka yang kehilangan segalanya. Memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang dan memfasilitasi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda :

حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ

“Hak seorang Muslim atas seorang Muslim yang lain ada enam.” Di antara para sahabat, Ada yang bertanya, ‘Apa saja ya Rasululllah?’ Beliau menjawab, ”Bila kamu berjumpa dengannya ucapkan salam, jika ia mengundangmu penuhilah, jika ia meminta nasihat kepadamu nasihatilah, jika ia bersin dan memuji Allah hendaknya kamu mendoakannya, dan jika ia sakit jenguklah, dan jika ia mati antarkanlah jenazahnya….” (HR Muslim)

Hadirin Sidang Jumuah yang Dimuliakan oleh Allah
Bencana adalah juga sebuah teguran dari Allah kepada orang-orang beriman, namun lalai menjalankan perintah-Nya. Peringatan dari allah ini sudah seringkali tampak melalui beberapa peristiwa serupa yang seringkali melanda negeri kita. Namun selalu saja kita belum bisa memperbaiki diri, sikap dan perbuatannya. Padahal beberapa musibah yang terjadi ini adalah akibat dari perbuatan dan ulah kita sendiri sebagai bangsa.

Jika alam di negeri kita rusak, siapakah yg merusaknya? Tentu adalah kita sendiri yang merusaknya. Bukan negara lain, karena takkan ada negeri lain dapat merusak negara kita kecuali kita sendiri yang mengijinkan mereka.

Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41.


ظَهَرَ الفَسَادُ فِيْ الُبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ اَّلذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

“Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan lepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)."

Adapun bagi kita semua, rentetan musibah yang terjadi hendaklah menjadi tadzkirah (pengingat) bahwa bencana memilukan tersebut dapat terjadi ditempat kita jika Allah SWT menghendaki. Seharusnyalah bagi kita untuk selalu berdo’a, bertaqarrub, dan beristighfar semoga Allah SWT selalu menganugerahkan keselamatan dan ampunan bagi kita semua.

Dan jika demikian, maka Allah memberi peringatan kepada kita supaya kembali ke jalan yang benar. Perbuatan manusialah yang selama ini banyak merusak ekosistem dan lingkungan. Manusia yang serakah, selalu mengeksploitasi alam dan banyak menyebabkan kerusakan lingkungan. Peringatan dari Allah yang berupa bencana menunjukkan bahwa Allah masih sayang kepada hamba-hamba-Nya dan menghendaki mereka untuk kembali ke jalan yang diridloi-Nya.

Karena, kerusakan alam selalu mengakibarkan kerugian bagi warha di sekelilingnya, terutama rakyat kecilnya. Karenanya, siapa yang lebih kuat harus melindungiu yang lemah. Siapa yang berkelonggaran harus menolong yang sedang dalam kesusahan dan siapa yang selamat harus bersedia menolong kepada saudaranya yang terkena musibah.

Mestinya kita takut jika tidak menolong, padahal kita mampu, mestinya kita malu kepad Allah jika tidak membantu saudara-saudara yang sedang kesusahan, apdahal kita sedang banyak memiliki kelonggaran. Bukankah Rasulullah SAW telah bersabda,


لَيْسَ مِنَّا مَنْ لاَ يَهْتَمْ بِأُمُوْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ

"Tidaklah termasuk golongan kita, mereka yang tidak peduli dengan persoalan-persoalan umat Islam."

Dengan demikian, maka umat akan persatuan dan kesatuan umat Islam akan semakin kokoh selepas berlalunya bencana, jika kita dapat menyadari bahwa selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yang tampak mengerikan. Bencana merupakan ujiana bagi umat Islam, sudahkah mereka mencadi seperti penggambaran Rasulullah SAW?


الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

"Orang Islam yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan."

Maka akhirnya, marilah kita doakan semoga saudara-saudara kita yang telah dipanggil oleh Allah dalam bencana-bencana di negari ini adalah meninggal dalam keadaan syahid. Bagaimana pun juga salah satu tujuan Allah mewafatkan mereka dalam bencana adalah untuk mewafatkan mereka dalam kondisi mati syahid. Karena mereka yang meninggal dalam kondisi mati kejatuhan reruntuhan, tenggelam, terbakar, melahirkan, mati dalam merasakan sakit perut adalah masuk dalam kategori mati syahid, selama mereka mengalami naza’ (syakarotul maut) dengan tetap teguh memegang keimanan kepada Allah SAW.
Amin Allahumma Amin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Desakralisasi Politik Santri

Oleh; Akhmad Zaini , wartawan Jawa Pos.Kamis, 23 April 2009

Sabtu (18/4) sore saya kedatangan tamu seorang kiai kampung di rumah. Sang tamu yang kebetulan masih kerabat istri saya bercerita bahwa pada Pemilu 9 April lalu dirinya kecewa kepada jamaahnya.

Mengapa kecewa? Dia mendapati anggota jamaahnya bertindak ”liar”. Mereka tidak bisa lagi diarahkan. Sebagai pembimbing jamaah, dia tidak lagi dijadikan rujukan dalam menentukan pilihan politik.

Sang kiai itu bertutur, beberapa minggu sebelum hari H pencontrengan, dia kedatangan banyak caleg di rumahnya. Karena itu, dia pun mengenal banyak caleg yang berangkat dari berbagai partai. Nah, dengan pengetahuan itu, dia merasa cukup layak dijadikan rujukan. Namun, harapan itu sia-sia. Sebab, masyarakat kampung yang selama ini menjadi santrinya, ternyata tidak lagi mendengarkan omogannya. Mereka bertindak sangat pragmatis.

Pilihan politik dijatuhkan berdasarkan besar-kecilnya ‘’sadaqah” yang diberikan caleg kepada mereka. Mereka tidak lagi melihat apakah sang caleg dari golongannya (santri) apa tidak, berbudi baik atau tidak.

***

Bagi saya, cerita tadi sungguh menarik. Bisa jadi, ”pengalaman spiritual” itu tidak hanya dialami kiai kampung kerabat istri saya, tapi juga kiai-kiai kampung lainnya. Jika asumsi itu benar, fakta tersebut bisa mengurai mengapa partai-partai yang berbasis kaum sarungan (santri) -salah satunya PKNU- tidak mendapat suara signifikan di basis mereka. Juga mengapa PKB -yang juga salah satu partai yang berbasis kaum santri- tidak terlalu hancur kendati habis-habisan digempur Gus Dur.

Seperti diketahui, PKNU yang merupakan pecahan dari PKB dideklarasikan oleh banyak kiai besar. Selama berkampanye, merekalah yang dijadikan jualan utama. Namun, sungguh di luar dugaan, perolehan suara yang mereka raup ternyata tidak sebanding dengan kebesaran belasan kiai yang berada di balik PKNU.

Begitu juga PKB. Dengan gempuran yang bertubi-tubi dari Gus Dur, banyak orang yang menduga PKB akan benar-benar babak belur. Banyak yang berasumsi kaum santri yang selama ini menjadi pendukung setia PKB akan lari bersamaan kiai panutan mereka, dalam hal ini Gus Dur.

Namun, lagi-lagi asumsi itu meleset. Memang, suara PKB merosot cukup signifikan. Namun, tidak separah dugaan banyak orang. Tidak sebesar karisma dan kekiaian Gus Dur. Karena itu, menurut saya, PKB masih layak bersyukur dengan perolehan yang ada saat ini.

Mengapa fenomena itu terjadi? Cerita kiai kampung tamu saya di atas bisa dijadikan jawaban. Dalam menentukan pilihan, mayoritas kaum santri rupanya tidak lagi merujuk kepada kiai. Namun, pilihan mereka lebih didasarkan kepada kepentingan pragmatis.

Tentu, harus digarisbawahi bahwa pengecualian pasti selalu ada. Patut diyakini, tidak semua santri bertindak pragmatis. Yang masih manut kepada kiai tentu masih ada. Hanya, jumlahnya terus tergerus dan semakin kecil. Intinya, sekarang sedang terjadi proses desakralisasi politik di kalangan masyarakat santri.

***

Perubahan tersebut harus disadari oleh para politikus santri. Mereka tidak bisa lagi mengandalkan hal-hal yang berbau primordial dalam mencari dukungan. Mereka harus bekerja secara ”profesional”. Mulai melakukan serangan udara, laut, darat, hingga kalau perlu serangan fajar.

Tentu, kalau ditarik ke persoalan moral, fakta tersebut cukup memprihatinkan. Namun, harus disadari bahwa hal itu tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang yang mengondisikan masyarakat santri menjadi bersikap pragmatis.

Dalam hal ini, kiai kampung tamu saya tadi memiliki jawaban sederhana, tapi mengena. Dia mengatakan, hal itu terjadi karena para santri melihat, siapa pun yang menjadi pimpinan (baca: wakil rakyat), perilakunya sama saja. Mereka tidak banyak berbuat untuk rakyat. Mayoritas juga tidak amanah. Ada yang korupsi lagi!

Dalam bahasa lain, telah terjadi apatisme di kalangan masyarakat santri. Mereka tidak lagi memiliki banyak harapan dari para politikus santri yang menjadi representasi mereka.

Bagi para politikus santri, kenyataan ini sungguh tidak mengenakkan. Tapi, itulah fenomena yang kini menggejala. Masyarakat santri telah ”tercerahkan”. Mereka menjatuhkan pilihan berdasarkan pertimbangan rasionalitas. (Maaf) bahasa kasarnya; ada uang ada barang.

Memang, itu adalah kenyataan yang sangat memprihatinkan. Itu tidak hanya menjadi noda bagi masyarakat santri sendiri. Hal itu juga menodai nilai demokrasi di negeri ini.

Jika kembali ke moralitas masyarakat santri, seharusnya pilihan politik tidak didasarkan pada pragmatisme. Pilihan harus disandarkan pada nilai-nilai idealisme. Yakni, merujuk pada kepentingan dan moralitas agama. Namun, seperti disebutkan di atas, pergeseran itu tidak terjadi begitu saja. Ada rangkaian panjang yang menjadi penyebabnya.

Karena itu, mereka (masyarakat santri) tidak bisa dijadikan terdakwa utama. Mereka hanyalah korban yang kemudian nekat melakukan serangan balasan. Dengan demikian, yang pas dijadikan terdakwa tetaplah politikus santri yang telah merusak dan memorak-porandakan kepercayaan mereka.

Jadi, bila perpolitikan santri ke depan diharapkan tetap eksis, perubahan mendasar sangatlah dibutuhkan. Sekarang bola ada di tangan politikus santri. Maukah kembali ke khitah sebagai santri? (zen@jawapos.co.id/ telah dipublikasi di jawa pos, 23/04/09)

Sembilan Pedoman Berpolitik Warga NU

Sembilan Pedoman Berpolitik Warga NU
14 Januari 2009 23:01:13

Sembilan butir Pedoman Berpolitik Warga NU yang dicetuskan dalam Muktamar NU XVIII di Krapayak Yogyakarta tahun 1989:

1. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama mengandung arti keterlibatan warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara menyeluruh sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;

2. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah politik yang berwawasan kebangsaan dan menuju integritas bangsa dengan langkah-langkah yang senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin dan dilakukan sebagai amal ibadah menuju kebahagiaan di dunia dan kehidupan di akhirat;

3. Politik bagi Nahdlatul Ulama adalah pengembangan nilai-nilai kemerdekaan yang hakiki dan demokratis, mendidik kedewasaan bangsa untuk menyadari hak, kewajiban, dan tanggung jawab untuk mencapai kemaslahatan bersama;

4. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan moral, etika, dan budaya yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi Persatuan Indonesia, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;

5. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan moral agama, konstitusional, adil, sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang disepakati serta dapat mengembangkan mekanisme musyawarah dalam memecahkan masalah bersama;

6. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama dilakukan untuk memperkokoh konsensus-konsensus nasional dan dilaksanakan sesuai dengan akhlaq al karimah sebagai pengamalan ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah;

7. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama, dengan dalih apa pun, tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan kepentingan bersama dan memecah belah persatuan;

8. Perbedaan pandangan di antara aspirasi-aspirasi politik warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu’ dan saling menghargai satu sama lain, sehingga di dalam berpolitik itu tetap terjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan Nahdlatul Ulama;

9. Berpolitik bagi Nahdlatul Ulama menuntut adanya komunikasi kemasyarakatan timbal balik dalam pembangunan nasional untuk menciptakan iklim yang memungkinkan perkembangan organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk berserikat, menyatukan aspirasi serta berpartisipasi dalam pembangunan. (www.nu.or.id)

HUMOR KITA

Canda Suami Istri
OLEH : K.H. A MUSTOFA BISRI

Seorang lelaki yang pendek dan buruk rupanya suatu hari duduk-duduk bersama istrinya yang sangat cantik. Si lelaki tak berkedip memandang wajah istrinya yang cantik jelita.

Agak tersipu-sipu, sang istri pun sang istri berkata, “Kau ini kenapa sih, kok dari tadi memandangku saja?”

“Kulihat wajahmu,” jawab si suami, “semakin hari kok semakin cantik saja. Maka setiap kali aku melihatmu, semakin bertambah syukurku.”

“Ya, “kata si istri,” dan kita berdua nanti akan masuk surga.”

“Lho, darimana kautahu?”

“Bukankah hamba yang bersyukur dan hamba yang bersabar akan masuk surga. Kau bersyukur karena mendapat anugerah istri seperti aku. Sedangkan aku bersabar mendapat cobaan berupa suami seperti kau.